Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Ketika Iklan Menjadi Tontonan Mengasyikkan

Ketika Iklan Menjadi Tontonan Mengasyikkan

0

Kreativitas iklan di tanah air semakin hari semakin unik dan menarik. Kini iklan bertransformasi menjadi lebih kreatif, tidak sekadar menggaungkan tagline yang memorable. Saat ini bahkan keunggulan produk tak lagi dituangkan dalam kalimat panjang.

Konsep periklanan seperti itu mengikuti preferensi dan gaya hidup masyarakat yang cenderung menghindari atau melewatkan iklan. Salah satu caranya adalah dengan menyajikan gaya soft selling dengan cerita yang relevan dan menarik. Kreativitas iklan lebih banyak memanfaatkan ikon yang menjadi representasi dari produk, dibandingkan menceritakan secara langsung keunggulannya.

Contohnya pada iklan Gojek yang sering kali menjadi sorotan publik dan mendapat sambutan sangat baik. Misalnya konsep video klip penyakit jalan, Gojek versi kamu: Kunti, Jo dan Jek, serta billboard curpen (curhatan pendek) di perempatan Kuningan.

Untuk iklan Gojek versi kamu: Kunti sendiri telah ditonton oleh lebih dari 4 juta orang di kanal YouTube Gojek Indonesia. Iklan kreatif itu sebenarnya menginformasikan bahwa Gojek memperbaharui aplikasinya, sehingga pengguna dapat memilih sendiri layanan favorit. Uniknya, pemeran utama iklan adalah kuntilanak yang dikemas dengan komedi segar. Tak pelak iklan ini banyak dapat komentar positif para penonton.

Selain Gojek, banyak pula brand lain yang memiliki kreativitas iklan unik. Sebut saja, iklan Ramayana menyambut Idul Fitri 2018. Mengusung konsep Ramadan, iklan kreatif mengajak masyarakat membeli baju lebaran di Ramayana. Sementara itu, iklan Mc Donald, Grab, Zoya, dan Indomie menjadi finalis pada ajang Citra Pariwara 2020 yang diselenggarakan secara virtual pada medio Desember 2020

Alih-alih disampaikan biasa-biasa saja, iklan tersebut memunculkan grup kasidah legendaris, Nasida Ria. Sisi humor ditayangkan melalui lirik lagu yang dibawakan oleh grup tersebut. Iklan kreatif ini pun sukses mengantongi lebih dari 17 juta penonton di YouTube, dan berulang kali menjadi trending di media sosial Twitter.

Melihat contoh-contoh di atas, perkembangan preferensi masyarakat menuntut kreativitas iklan tidak hanya menjadi media untuk mempromosikan produk namun juga menghibur. Iklan kreatif sekurangnya dipengaruhi beberapa faktor, yaitu; karakter komedi yang segar, unsur visual menarik, serta elemen audio unik.

Trik tersebutlah yang digunakan untuk mengalihkan perhatian konsumen, sehingga betah menonton iklan hingga akhir. Ketika iklan menjadi tontonan mengasyikkan maka akan membuat konsumen untuk lebih mudah mengingatnya.

Sehingga saat ini tidak sedikit masyarakat yang menjatuhkan pilihan pada merek tertentu karena kreativitas dari sebuah iklan.

Salah satu konsep iklan bertajuk Clever Cash yang meraih Gold Winner Citra Pariwara 2019  (www.citrapariwara.org)

Otak Kreatif di Balik Sebuah Iklan

Ketika iklan menjadi tontonan mengasyikkan, maka ada proses kreatif yang tidak dapat dilepaskan dari peran para pekerja di belakangnya. Pelaku industri kreatif, khususnya insan periklanan, dituntut terus beradaptasi dan berinovasi dengan perubahan yang cepat.

Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, disrupsi teknologi telah mengubah tatanan industri dan perekonomian di dunia, termasuk Indonesia. Singkatnya, industri kreatif dituntut beradaptasi, berinovasi, serta mengantisipasi perubahan keinginan dan preferensi konsumen.

Saat ini media sosial berperan besar dalam merangsang lahirnya kreativitas industri periklanan. Media sosial memberikan pelaku industri kreatif sebuah ruang untuk beriklan dengan gaya yang lebih menarik, segmented, dan unik. Terlebih saat pandemi COVID-19, konsep periklanan dituntut lebih menonjolkan proximity terhadap situasi dan kondisi baik terhadap pengiklan maupun penonton.

Malam penganugerahan Citra Pariwara 2020 yang diselenggarakan secara virtual (www.citrapariwara.org)

Karena itu Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) pada 2020 lalu tetap menyelenggarakan Citra Pariwara, meski secara daring, untuk terus mengapresiasi kinerja insan-insan periklanan. Festival penghargaan kreatif periklanan itu menjadi satu-satunya subsektor industri kreatif yang gelaran tahunannya tak pernah absen sejak 33 tahun yang lalu.

Citra Pariwara setiap tahunnya diikuti lebih dari 800 peserta, dan menjadi lomba iklan terbesar di Indonesia. Rangkaian acara dari Citra Pariwisata tidak hanya malam penghargaan, namun pameran, seminar, dan presentasi terkait periklanan. Citra Pariwara 2020 berhasil mencatat rekor baru, yakni ditonton lebih dari 40 ribu penonton secara daring. Apresiasi ini menunjukkan jika kreativitas iklan tanah air berhasil mencuri perhatian masyarakat.

Kemenparekraf/Baparekraf berharap jika pelaku industri kreatif yang tergabung dalam Citra Pariwara 2020 dapat memberikan inspirasi, serta mampu meningkatkan kreativitas dan kualitas karyanya. Sebab potensi industri kreatif pada subsektor periklanan diprediksi terus meningkat setiap tahun.

Foto Cover: Beberapa finalis pada aja Citra Pariwara 2020 (www.citrapariwara.org)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIRabu, 10 Maret 2021
2405
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif