Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Siaran Pers: Menparekraf Apresiasi Rumah Sakit BSH Kembangkan Wellness Tourism untuk Lansia

Siaran Pers: Menparekraf Apresiasi Rumah Sakit BSH Kembangkan Wellness Tourism untuk Lansia

0

SIARAN PERS 

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 

Menparekraf Apresiasi Rumah Sakit BSH Kembangkan Wellness Tourism untuk Lansia 

Bogor, 7 Mei 2024 - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi layanan kesehatan yang disiapkan rumah sakit BSH Bogor yakni khususnya layanan kesehatan bagi lansia. 

Menparekraf Sandiaga saat visitasi ke Rumah Sakit BSH di Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024)

Menparekraf Sandiaga saat visitasi ke Rumah Sakit BSH di Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024), mengatakan salah satu layanan yang disiapkan Rumah Sakit BSH adalah Amanda Living yakni hunian dan tempat berkegiatan yang memberikan komitmen pelayanan kepada senior (lansia). 

Alamanda Living merupakan senior living pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan rumah sakit sehingga kecepatan dan keamanan kesehatan dapat tercapai. 

Berpadu dengan Rumah Sakit BSH sebagai rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan dengan konsep udara terbuka dengan pemandangan pegunungan dan didukung dengan peralatan kesehatan yang terkini dan akurat, diharapkan dapat menumbuhkan minat wisatawan untuk menjalankan medical tourism di Indonesia. 

"Ini sesuai dengan apa yang sedang kita kembangkan yakni medical tourism di Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga. 

Menparekraf Sandiaga mengatakan, pengembangan layanan kesehatan di Indonesia akan memberikan dampak yang besar bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapat layanan kesehatan yang tidak jarang dilakukan oleh masyarakat sambil berwisata. 

Data-data yang dikumpulkan menunjukkan, total 11 miliar dolar AS yang dibelanjakan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri. 

"Pariwisata medis ini memberikan begitu banyak ruang untuk tambahan revenue, add on kepada industri pariwisata karena length of stay panjang juga belanja kepada produk dan jasa di ekonomi lokalnya ini luar biasa. Jadi (jumlahnya) bukan hanya 11 miliar dolar AS, tapi mungkin bisa lebih," ujarnya. 

Karenanya Menparekraf mengapresiasi layanan yang dihadirkan rumah sakit BSH termasuk Alamanda Living dalam menyiapkan layanan kesehatan khususnya bagi lansia. 

Terlebih akan dilakukannya kerja sama antara Alamanda Living, rumah sakit BSH, Kedutaan Besar Belanda, juga Ikatan Keluarga dan Alumni Nederland (IKANED) untuk menarik minat lansia di Belanda untuk merasakan layanan kesehatan sambil berwisata. Khususnya sebagai destinasi musim dingin. 

"Saat ini pemerintah juga sedang mencoba sebuah pilot project yaitu kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis kesehatan di Sanur. Ini yang sudah kita kembangkan dan KEK-nya sudah disahkan oleh pemerintah," ujar Sandiaga. 

"Kita berkomitmen untuk mendukung upaya mencapai sehat dan bugar di Indonesia Aja," kata Menparekraf Sandiaga. 

Founder IKANED, Irwan M. Habsyah, mengatakan IKANED memiliki jaringan alumni di Indonesia dan Belanda akan turut berupaya memainkan peran dalam meningkatkan kualitas kesehatan lansia sebagai bagian kerja sama kesehatan antara Indonesia dan Belanda. 

Ikatan sejarah dan persahabatan yang erat antara Belanda dan Indonesia merupakan keistimewaan kerja sama ini ke depan. 

IKANED nantinya akan membuat paket-paket wisata medis yang dapat menjadi pilihan wisatawan.

"Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para lansia asal Belanda untuk menikmati wisata dan pelayanan kesehatan terbaik di Indonesia," ujar Irwan. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kapokja Perencanaan Direktorat Manajemen Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Ema Nurmeina.

I Gusti Ayu Dewi Hendriyani

Kepala Biro Komunikasi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RISelasa, 7 Mei 2024
1824
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif