Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Desa Wisata Nglanggeran Jadi Wakil Indonesia pada Ajang Best Tourism Village UNWTO

Desa Wisata Nglanggeran Jadi Wakil Indonesia pada Ajang Best Tourism Village UNWTO

0

Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menorehkan kebanggaan dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Baru-baru ini Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Desa Wisata Terbaik, atau Best Tourism Village.
Ajang ini digagas oleh Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO). Best Tourism Village diadakan untuk mencari desa percontohan yang berhasil mengembangkan pariwisata, dengan memberdayakan komunitas masyarakat setempat dan melestarikan tradisi serta warisan lokal.
Dalam ajang ini, UNWTO memilih desa terbaik berdasarkan inovasi dan transformasi pariwisata yang telah dilakukan. Inovasi ini disesuaikan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Ajang Best Tourism Village juga bertujuan untuk memaksimalkan kontribusi desa wisata, serta mengurangi kesenjangan di pedesaan. Nantinya desa wisata yang lolos seleksi dan evaluasi UNWTO akan memperoleh predikat UNWTO Best Tourism Villages Label.
Dengan label ini, desa wisata bisa mendapatkan pengakuan internasional sebagai contoh praktik terbaik destinasi wisata pedesaan. Dalam ajang ini Desa Wisata Nglanggeran tidak berjuang sendiri. Ada dua desa wisata lain yang juga terpilih mewakili Indonesia dalam ajang Best Tourism Village, yaitu Desa Wisata Tetebatu (NTB), dan Desa Wisata Wae Rebo (NTT).
Mengapa Desa Wisata Nglanggeran?
Terpilihnya ketiga desa wisata tersebut telah melalui proses panjang seleksi dan evaluasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) menjadi gerbang utama dalam seleksi ini.
Tidak terpaku pada keindahan alam yang dimiliki, kandidat Best Tourism Village dipilih berdasarkan inovasi yang dilakukan. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Desa Wisata Nglanggeran masuk sebagai desa wisata mandiri inspiratif. Menparekraf bahkan menyebut Desa Wisata Nglanggeran sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Salah satu potensi Desa Wisata Nglanggeran yang paling menonjol adalah ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Pengelola Desa Wisata Nglanggeran berhasil mengembangkan potensi alam setempat dengan mengusung konsep wisata berbasis konservasi, pendidikan, dan geowisata. Selain itu, desa wisata ini juga kaya akan potensi seni dan budaya.
Banyaknya potensi tersebut membuat Desa Wisata Nglanggeran mendapatkan kepercayaan untuk mewakili Indonesia di ajang Best Tourism Village.

Lanskap salah satu ikon di Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta. (Foto: Shutterstock/windu dolan)

Prestasi Desa Wisata Nglanggeran
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Desa Wisata Nglanggeran memiliki keindahan alam, seni budaya, dan sektor ekonomi kreatif yang bisa menjadi modal penting dalam mengembangkan potensi pariwisata di desa wisata tersebut.
Daya tarik utama dari Desa Wisata Nglanggeran terletak pada Gunung Api Purba Nglanggeran. Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan bagian dari Geopark Sewu. Geopark ini telah tercatat dalam UNESCO Global Geopark (UGG).
Pengembangan wisata geopark berhasil membuat Desa Wisata Nglanggeran memenuhi konsep pengembangan kawasan yang ideal dengan menerapkan Geodiversity, Biodiversity, dan Cultural Diversity.
Selain itu, Desa Wisata Nglanggeran memiliki destinasi wisata Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, dan Kampung Pitu. Dari segi seni dan budaya, Desa Wisata Nglanggeran tidak kalah potensial. Desa wisata ini memiliki beberapa tarian khas, seperti Tarian Reog Nglanggeran, Gejog Lesung, dan Jathilan.
Sementara potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Desa Wisata Nglanggeran berupa kerajinan batik topeng, gerabah, ramuan spa, olahan cokelat, dan batik tulis motif Gunung Api Purba. Potensi-potensi ini akan menjadi nilai tambah bagi Desa Wisata Nglanggeran dalam mengikuti ajang Best Village Tourism. Pasalnya, dalam ajang ini seni, budaya, dan gastronomi masuk dalam penilaian.
Ditambah lagi, Desa Nglanggeran juga telah mendapat banyak prestasi membanggakan, seperti Desa Wisata Berkelanjutan 2021, Pemenang Asean Sustainable Tourism Award 2018, Pemenang Desa Wisata Terbaik Asean konsep CBT 2017, CIPTA Award dari Kemenbudpar RI 2011, hingga Juara II Desa Penerima PNPM Pariwisata Berprestasi Tingkat Nasional 2013.
Banyaknya prestasi tersebut menjadi bukti bahwa Desa Wisata Nglanggeran layak mewakili Indonesia dalam ajang Best Tourism Village UNWTO. Harapannya dengan predikat ini, desa-desa lain di Yogyakarta, khususnya Gunungkidul, dapat terinspirasi dalam mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang mereka miliki agar dikenal luas.  

Foto Cover: Lanskap Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta. (Shutterstock/Aka Penaka)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIKamis, 4 November 2021
5638
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif