Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
4 Megatren Pariwisata 2023, Pengaruhi Perilaku Wisatawan Global

4 Megatren Pariwisata 2023, Pengaruhi Perilaku Wisatawan Global

1

Hantaman pandemi COVID-19 memiliki pengaruh sangat besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia, bahkan dunia. Tak hanya mengubah perilaku berwisata masyarakat, tapi juga menyebabkan tren pariwisata bergeser. Perubahan tren ini pun memunculkan megatren pariwisata yang memengaruhi perilaku wisatawan sepanjang 2023. 

Perubahan tren pariwisata 2023 tidak bisa dipisahkan dengan fenomena terbaru industri pariwisata, yaitu revenge tourism. Fenomena tersebut merupakan ajang “balas dendam” para pelancong yang terpaksa harus menahan hasrat ingin berlibur akibat pandemi.

Munculnya fenomena revenge tourism tersebut akhirnya menjadikan kegiatan berlibur atau berwisata salah satu prioritas penting. Saking pentingnya, diprediksi banyak calon wisatawan yang berencana menaikkan budget untuk travelling tahun ini. Perubahan perilaku berwisata masyarakat inilah yang akhirnya “melahirkan” 4 megatren pariwisata di sepanjang 2023. 

BACA JUGA: Pariwisata Berkelanjutan Jadi Tren Baru Pengembangan Sektor Parekraf Indonesia

Megatren Pariwisata 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaprekraf) Sandiaga Uno menjelaskan, menurut Trenburo, setidaknya ada empat tren utama pariwisata yang akan berpengaruh terhadap perilaku wisatawan sepanjang 2023.

Megatren pariwisata 2023 yang pertama adalah “End of Ambition”. Dalam hal ini, tren End of Ambition menunjukkan perubahan paradigma bekerja. Alih-alih hanya fokus pada “kerja-dan-kerja”, masyarakat mulai mengutamakan fleksibilitas dan healing untuk refreshing. Ke depannya, perubahan paradigma ini dapat mendorong popularitas wellness tourism (wisata kebugaran). 

Foto: Seorang wisatawan belajar menenun kain tenun tradisional Sasak (Shutterstock/Galih Yoga Wicaksono)

Kemudian, “Embellished Escapism” turut menjadi megatren pariwisata 2023. Perubahan tren pariwisata ini didasari dengan keinginan wisatawan mencari pengalaman berlibur yang unik. Agar dapat memenuhi ekspektasi wisatawan, setiap sektor pariwisata harus terus berinovasi dan adaptif dalam menciptakan pengalaman liburan yang berbeda. Misal, dengan mengoptimalkan destinasi sport tourism di berbagai daerah, sehingga dapat memberikan pengalaman yang berkesan.

BACA JUGA: Sport Tourism Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia

Megatren pariwisata 2023 berikutnya adalah “Always in Doubt”. Munculnya megatren pariwisata ini didasari dengan perilaku konsumen atau wisatawan yang mulai skeptis pada sektor pariwisata. Tidak main-main, pasalnya saat ini wisatawan benar-benar melihat rating dan honest review pada setiap destinasi wisata yang akan dikunjungi.

Bahkan, wisatawan juga akan terus berusaha mencari informasi perjalanan yang benar-benar jelas dan terpercaya. Oleh karena itu, seluruh pelaku pariwisata harus lebih jujur dan meningkatkan kualitas pelayanan. Tujuannya agar kepercayaan wisatawan semakin terbentuk.

Satu lagi megatren pariwisata yang diprediksi makin berkembang di 2023 adalah “Polycentric Lifestyle”. Munculnya tren pariwisata ini didasari dengan keinginan wisatawan mencari keunikan dan daya tarik dari masing-masing daerah yang akan dikunjungi.

Kalau sudah begini, sudah seharusnya industri pariwisata mulai menonjolkan ciri khas yang dimiliki. Baik dari segi keindahan alam, kesenian, maupun budaya yang masih terjaga dengan baik. Hal ini bertujuan agar dapat menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung.

Penerapan megatren pariwisata 2023 akan menjadi peluang yang sangat baik bagi seluruh pelaku pariwisata. Pasalnya, prediksi tren pariwisata ini dapat menciptakan pariwisata berkelanjutan yang berdaya saing. Sehingga, dapat mewujudkan target 8,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara. 

BACA JUGA: 6 Destinasi Pulau Terluar di Indonesia, Surga di Perbatasan  

Cover: Ilustrasi seorang turis melakukan yoga saat berlibur di Bali (Shutterstock/My Good Images)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIKamis, 8 Juni 2023
19995
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif