Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Pertunjukan Tradisional Indonesia yang Memukau Dunia

Pertunjukan Tradisional Indonesia yang Memukau Dunia

14

Indonesia memiliki berbagai macam warisan seni dan budaya yang kental. Tak heran jika Indonesia memiliki berbagai keanekaragaman seni pertunjukan khas yang menarik di tiap daerah seperti: tari, wayang, teater, dan masih banyak lainnya yang menjadi daya tarik wisatawan.

Bahkan sudah banyak seni pertunjukan tradisional Indonesia yang memukau dunia dan kemudian menjadi wisata seni bernilai tinggi. Apa saja seni pertunjukan tersebut?

Tari Kecak, Bali

Inilah tarian khas Bali yang menjadi pelengkap destinasi wisata rohani dan budaya di sana. Awalnya, Tari Kecak merupakan ritual kuno Bali yang disebut sebagai Sanghyang yang bertujuan mengusir roh jahat.

Namun saat ini Tari Kecak tidak hanya menjadi seni pertunjukan tradisional saja, melainkan menjadi drama musikal yang indah. Pasalnya, Tari Kecak menceritakan pewayangan Ramayana yang banyak diminati wisatawan dalam dan luar negeri.

Keunikan dari pertunjukan Tari Kecak adalah perpaduan iringan suara musik gamelan, dengan suara “Cak! Cak! Cak!” dari 50-70 orang penarinya.

Tari Barong, Gianyar, Bali

Seni pertunjukan tradisional khas Bali yang tidak kalah memukau adalah Tari Barong. Bahkan pementasan Tari Barong di daerah Gianyar, Bali sudah dikenal wisatawan mancanegara sejak 1930 silam.

Tari Barong menampilkan dua orang penari yang lincah dengan gerakan yang kompak. Dalam kepercayaan Bali, tarian ini ada tokoh Barong berwujud singa yang dianggap sebagai Raja Roh, dan dikenal sebagai malaikat pelindung. Sementara itu, ada Rangda yang dikenal sebagai Ratu Iblis, dan menjadi lawan Barong.

Pertunjukan Ramayana, Prambanan

Bukan hanya dikenal sebagai candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, di Prambanan kita juga bisa menikmati seni pertunjukan tradisional yang memukau. Pertunjukan seni tersebut dikenal dengan Sendratari Ramayana, atau Ramayana Ballet.

Sendratari Ramayana dipentaskan lebih dari 200 penari serta para pemain gamelan tradisional. Berbeda dengan seni pertunjukan lainnya, Sendratari Ramayana menampilkan tarian dan drama tanpa dialog. Kerennya, penampilan Sendratari Ramayana berhasil memukau Raja dan Ratu Belanda Willem-Alexander dan Maxima Zorreguieta Cerruti, saat berkunjung ke Prambanan pada Maret 2020.

Pencak Silat

Bukan hanya tarian, seni pertunjukan tradisional Indonesia yang tidak kalah menarik adalah Pencak Silat. Pencak Silat sebagai seni bela diri dipercaya memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya Indonesia.

Pencak Silat telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai “Warisan Budaya Tak Benda”. Tentunya pencapaian Pencak Silat di mata dunia sudah memiliki peran penting dan berkontribusi dalam mengenalkan Indonesia di dunia internasional.

Angklung, Jawa Barat

Pertunjukan seni alat musik tradisional Indonesia juga mulai dikenal masyarakat dunia, seperti angklung. Salah satu sanggar seni angklung, Saung Mang Udjo, menjadi penyebar keindahan harmoni getaran bambu tersebut hingga ke belahan dunia lainnya. Pada 2010 silam, angklung berhasil masuk ke dalam “Daftar Warisan Budaya Tak Benda” oleh UNESCO.

Ilustrasi pertunjukan Reog Ponorogo yang atraktif. (Foto: Shutterstock/Oki Cahyo Nugroho)

Reog Ponorogo, Ponorogo, Jawa Timur

Reog adalah ikon kota Ponorogo di Jawa Timur. Salah satu keunikan dari Reog Ponorogo ada pada kostum yang beratnya hingga 50 kg! Mengejutkannya lagi, setiap pemain Reog hanya menggunakan giginya untuk mengangkat kostum tersebut.

Kepopuleran Reog Ponorogo ternyata sudah terdengar hingga ke mancanegara. Beberapa negara yang telah dibuat kagum dengan pertunjukan Reog Ponorogo antara lain: Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Korea, hingga Filipina.

Gamelan, Jawa Tengah

Membahas musik tradisional yang mendunia, tidak boleh lupa memasukkan gamelan ke dalam daftar. Alat musik tradisional asal Indonesia satu ini sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat, seperti: upacara adat Jawa hingga mengiri tarian dan wayang.

Satu hal yang menarik, tidak hanya orang Indonesia saja yang belajar bermain gamelan. Namun juga masyarakat luar negeri, seperti: Australia, Kanada, Inggris, hingga Amerika Serikat.

Tari Saman, Aceh

Berlibur ke Aceh jangan lupa menyaksikan langsung salah satu tari tradisional Indonesia yang memukau dunia, yaitu tari Saman. Berbeda dengan tarian pada umumnya, keunikan dari tari tradisional satu ini, tidak menggunakan alat musik.

Tarian Saman hanya menampilkan gerakan tepuk tangan, menjentikkan jari, menggoyangkan badan dan kepala, dan beberapa gerakan gesit lainnya. Keunikannya tidak hanya itu, setiap gerakan penari Saman mengandung nilai filosofi alam, lingkungan, dan kehidupan masyarakat Gayo.

Berkat kepopuleran, orisinalitas, dan keunikannya tersebut, Tari Saman diakui diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia yang tak tergantikan.

Tari Piring, Sumatera Barat

Ini adalah salah satu keindahan seni pertunjukan tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Tari Piring biasanya dipentaskan pada acara pernikahan, penyambutan tamu, hingga upacara adat.

Sangat gesit, karena penari menggerakkan tangan dan tubuhnya sambil membawa piring di kedua tangannya tanpa terjatuh dan pecah. Hebatnya, jika piring dilemparkan ke atas dan pecah, sang penari akan melakukan gerakan di atas pecahan piring tersebut. Ajaibnya, kaki sang penari tidak terluka meskipun menginjak pecahan piring.

Wayang Kulit, Jawa Tengah

Seni pertunjukan tradisional Indonesia yang tak kalah menarik adalah wayang kulit. Keberadaan wayang kulit memang identik dengan budaya Jawa baik di  Jawa Tengah, DI Yogyakarta, maupun Jawa Timur.

Wayang kulit menjadi warisan budaya yang bernilai tinggi. Karena pertunjukan wayang memadukan seni kriya dengan sastra, seni musik, dan seni rupa. Wayang kulit pun juga telah diakui UNESCO sebagai kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya.

Foto: Ilustrasii pertunjukan tari kecak secara kolosal yang rutin diselenggarakan di Uluwatu, Bali. (Shutterstock/Natanael Ginting)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RI13 April 2021
120007
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif