Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Desa Wisata Aeng Tong-tong, Desa dengan Empu Terbanyak di Dunia!

Desa Wisata Aeng Tong-tong, Desa dengan Empu Terbanyak di Dunia!

0

Setelah melalui kurasi ketat dari ribuan desa wisata, terpilih 50 Desa Wisata Terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2022, salah satu desa tersebut adalah Desa Wisata Aeng Tong-tong, Kabupaten Sumenep. Kali ini, Desa Wisata Aeng Tong-tong menjadi salah satu dari empat desa wisata dari Provinsi Jawa Timur yang berhasil masuk 50 besar ADWI 2022.

Terpilihnya Desa Wisata Aeng Tong-tong dalam kategori “Desa Wisata Terbaik” ADWI 2022 bukan tanpa alasan. Desa Wisata Aeng Tong-tong dinilai memiliki budaya serta kearifan lokal yang khas dan tidak dimiliki daerah lainnya, yakni sebagai desa penghasil keris dengan Empu terbanyak!

Daya Tarik Desa Wisata Aeng Tong-tong

Mungkin Sobat Parekraf masih sedikit asing dengan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur ini. Termasuk dalam wilayah dataran tinggi dan sebagian besar dataran rendah, Desa Wisata Aeng Tong-tong dikelilingi oleh berbagai sumber daya alam (SDA) yang melimpah, seperti sawah, ladang tembakau, ladang padi, kebun kelapa, perbukitan, dan banyak lagi. 

Namun, daya tarik utama dari desa wisata ini bukanlah dari kekayaan alam yang melimpah tersebut. Melainkan, Desa Wisata Aeng Tong-tong merupakan desa wisata yang dikenal sebagai penghasil keris. Aktivitas masyarakat Desa Aeng Tong-tong membuat keris tidak bisa dilepaskan dari peninggalan para leluhur yang dulunya menjadi seorang Empu, pembuat keris.

Hingga sekarang, aktivitas membuat keris di Desa Aeng Tong-tong masih terus dilestarikan, bahkan sudah menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat desa wisata tersebut. Demi terus melestarikan tradisi ini, budaya pembuatan keris di Desa Aeng Tong-tong sudah dikenalkan pada anak-anak sejak memasuki usia sekolah dasar (SD).

Diperkirakan, hingga saat ini ada ratusan Empu yang berprofesi sebagai pengrajin atau pembuat keris di Desa Aeng Tong-tong. Biasanya, keris yang dibuat di Desa Aeng Tong-tong digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar, pesanan pedagang, atau bahkan memenuhi para pesanan kolektor baik di dalam negeri atau mancanegara.

Ilustrasi keris asal Desa Aeng Tong-tong. (Foto: Dok. Kemenparekraf).

Mengenal Keris Asal Desa Aeng Tong-tong

Ciri khas keris dari Desa Aeng Tong-tong ada pada garapan keris maupun warangka (sarung) yang halus dengan ukiran yang sangat indah. Namun siapa sangka, ternyata proses pembuatan produk kriya tersebut cukup panjang dan memakan waktu. 

Proses pembuatan keris dimulai dari pemilihan besi dan penempaan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Dilanjutkan dengan metode penghalusan, menambahkan tembaga atau emas untuk diukir sesuai pesanan, hingga terakhir proses penyepuhan agar mendapatkan warna kering yang diinginkan.

Setelah melewati tahapan membuat keris, biasanya pada Empu di Desa Aeng Tong-tong akan menghelat ritual pencucian keris dan ziarah makam leluhur Empu. Biasanya, ritual tersebut akan dilakukan bersama dengan pesta rakyat dan diramaikan dengan kesenian tradisional.

Sebelum sukses masuk dalam kategori “Desa Wisata Terbaik” dalam ADWI 2022, Desa Wisata Aeng Tong-tong sudah pernah mendapatkan penghargaan berkat keunikan dan kearifan lokal yang dimiliki. Pada 2014, Desa Aeng Tong-tong dinobatkan UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan Empu keris terbanyak di dunia!

Tak heran jika keris dari Desa Aeng Tong-tong banyak diminati oleh masyarakat maupun penggemar keris di Indonesia dan luar negeri. Hebatnya lagi, keris dari Desa Aeng Tong-tong juga terpilih sebagai salah satu suvenir dalam side event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Foto Cover: Ilustrasi pembuatan Keris oleh Empu (pengerajin/pembuat keris) di Desa Aeng Tong-tong. (shutterstock/firmanfitriyadi).

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIRabu, 3 Agustus 2022
5354
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif